Penelitian Tentang Movie Kualitatif Kuantitatif Penelitian Relevan Terdahulu Proposal Penelitian Skripsi Tesis Disertasi Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian Di bawah ini adalah sejumlah Penelitian Tentang Movie yang diambil dari beberapa kampus di Indonesia. Penelitian tersebut menggunakan berbagai macam metode dan pendekatan penelitian, sehingga untuk kamu yang sedang mencari informasi tentang penelitian dengan tema serupa punya banyak pandangan. Kumpulan Penelitian Tentang Movie, sangat bermanfaat sebagai sumber penulisan “penelitian relevan” atau penelitian terdahulu yang ada dalam proposal penelitian, agar penelitian yang akan dilakukan dapat menemukan hasil penelitian terbaru. Menciptakan Karakter yang Menarik dalam Penulisan Naskah Film Dalam abstraksi terdapat informasi ini Karakter utama dalam sebuah film adalah pusat dari film itu sendiri. Umumnya, sebuah film menceritakan kisah karakter tertentu. Tokoh tersebut dapat diambil dari tokoh-tokoh yang ada di dunia nyata atau tokoh fiksi. Dengan demikian, keberhasilan sebuah film selalu berbanding lurus dengan keberhasilan seorang penulis naskah film dalam merumuskan karakter utama dalam film tersebut. Dengan semakin berkembangnya teknik penulisan cerita, maka dapat ditentukan bagaimana membuat karakter menjadi menarik dalam sebuah naskah film. Clyde Shelton’s Struggles to Pursue Justice in Law Abiding Citizen Movie Dalam abstraksi terdapat informasi ini Karakter adalah bagian dari film. Tokoh adalah orang-orang dalam naratif, dan penokohan adalah penyajian dan pengembangan karakter pengarang, tentang film Warga Negara yang Taat Hukum yang dianalisis oleh penulis adalah menceritakan seseorang yang mengejar keadilan. Film ini menceritakan tentang seseorang yang kecewa dengan sistem hukum yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga ia mengejar keadilan. Oleh penulis menggunakan pendekatan psikologis untuk menganalisis tokoh utama dalam film Law Abiding Citizen. Pendekatan ini berfokus pada konsep kebencian dan balas dendam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perjuangan tokoh utama dalam mengejar keadilan dalam film Law Abiding Citizen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film Law Abiding Citizen, seseorang yang kecewa dengan sistem hukum berjuang untuk mengejar keadilan dengan cara apapun untuk mendapatkan keadilan. dan mengubah sistem hukum menjadi lebih baik. Bagi peneliti selanjutnya yang mencari objek baru untuk dianalisis, disarankan untuk menggunakan film Law Abiding Citizen yang dianalisis dengan menggunakan teori sosiologi, karena film ini dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Namestyle sebagai Pencitraan Visual sebuah Film Animasi Dalam abstraksi terdapat informasi ini Film animasi merupakan salah satu media komunikasi. Bentuk gambar yang dapat memberikan kesan nyata bagi pengirim pesan yang tertarik. Sejarah menunjukkan bahwa film animasi khusus memberikan ruang dan gaya tersendiri untuk mengesankan penonton. Adalah fakta bahwa penonton dari segala usia dapat mengenal dan menikmati film animasiw. Perkembangan animasi yang begitu pesat seiring dengan perkembangan teknologi animasi. Faktor lainnya adalah tentang promosi dan daya tarik cerita dari film terkait. Promosi dan cerita akan memberikan identitas terhadap judul film. Judul film yang ditulis dengan tepat memiliki daya tarik berbeda yang akan mendekati penonton untuk menonton film tersebut. Dalam mendefinisikan judul dan identitas, terdapat perbedaan cara dan desain, sehingga identitas tersebut akan tetap bertahan di benak pembaca. Artikel tersebut menjelaskan tentang namestyle dan hubungannya dengan karakter dalam beberapa film, khususnya film animasi Hollywood. Perceptions on the Use of Movies and Multimodal Aspects for Teaching Conversational Competence to Porter Students Dalam abstraksi terdapat informasi ini Penelitian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut 1 Bagaimana persepsi siswa dan guru terhadap penggunaan film untuk mengajarkan kompetensi percakapan pada siswa porter di SMK?; 2 Bagaimana persepsi siswa dan guru terhadap penggunaan film untuk memfasilitasi pemahaman siswa tentang kompetensi percakapan verbal dan non-verbal dalam situasi target pekerjaan yang akan mereka hadapi sebagai kuli?; dan 3 Bagaimana aspek multimodal dapat membantu siswa untuk menguasai kompetensi percakapan yang dibutuhkan untuk menjadi porter sebagaimana tercermin dalam film yang digunakan dalam penelitian ini? Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film dipersepsikan dapat meningkatkan kompetensi percakapan siswa porter di SMK. Film memfasilitasi pemahaman siswa tentang kompetensi percakapan verbal dan non-verbal dalam situasi target pekerjaan yang akan mereka hadapi sebagai porter. Aspek multimodal membantu siswa untuk menguasai kompetensi percakapan yang dibutuhkan untuk menjadi porter seperti yang tercermin dalam film. Oleh karena itu, film beserta aspek multimodalnya layak untuk mengajarkan kompetensi percakapan kepada siswa porter. AN ANALYSIS OF CONVERSATIONAL IMPLICATURE IN THE INTERVIEW MOVIE Dalam abstraksi terdapat informasi ini Penelitian ini membahas jenis-jenis implikatur percakapan yang terjadi pada ucapan semua karakter dalam The Interview Movie. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis-jenis implikatur percakapan dan menjelaskan alasan mengapa implikatur tersebut menjadi jenis yang dominan yang terjadi dalam film. Data dianalisis dengan mengidentifikasi ucapan-ucapan yang ditemukan dalam naskah film. Temuan menunjukkan bahwa dua jenis implikatur percakapan terjadi dalam film. Para tokoh menyampaikan makna tersirat ketika memberikan pernyataan atau pendapat atau informasi dan menjawab pertanyaan dalam percakapan mereka berdasarkan kondisi kebenaran atau fakta dalam film sehingga penonton dapat mengambil asumsi dari makna tersirat dari ucapan semua karakter. Woman Position In Iron Man Movies Dalam abstraksi terdapat informasi ini Aninditha, Annisa. 2014. Posisi Wanita dalam film Iron Man. Program Studi Bahasa Inggris, Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Malang. Pembimbing Fariska Pujiyanti. Co Pembimbing Nurul Laily Nadhifah. Kata kunci Film, Patriarkat, Iron Man. Film merupakan salah satu karya sastra dan media elektronik. Film menjadi strategi terbaik untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan tentang apa yang terjadi di dunia ini. Para pembuat film atau sutradara dapat mengungkapkan kritik, keluhan atau pendapat tentang sesuatu sebagai aspirasi. Banyak genre film muncul untuk memuaskan penonton, terutama film Action. Iron Man merupakan salah satu genre action yang menitikberatkan pada penampilan fisik karakter laki-laki sebagai karakter utama, misalnya kuat, karismatik, menawan dan bertenaga. Manusia sebagai tokoh utama atau pahlawan dapat memimpin jalan cerita film, maka ia selalu menjadi pandangan utama. Dalam film Iron Man terdapat karakter tambahan sebagai pembantu karakter utama yaitu wanita, penggunaan karakter wanita sebagai menunjukkan stereotip tentang penggunaan wanita sebagai jenis kelamin kedua. Film-film ini menggambarkan kondisi di mana perempuan lebih rendah dan laki-laki lebih unggul menggambarkan tentang bias gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan patriarki dan mise-en-scene sebagai landasan teori untuk menganalisis sekuel film Iron Man yang direfleksikan oleh Tony Stark Iron Man sebagai karakter utama dan Pepper Potts, Natalie Rush Man, Christine Everhart dan Maya Hansen sebagai karakter tambahan. Karakter dalam sekuel film Iron Man dan referensi tentang kondisi patriarki digunakan sebagai informasi pendukung untuk analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan kelemahan dan inferioritas perempuan. Posisi wanita di bawahan sangat menggambarkan Pepper Potts, Natalie Rush Man, Christine Everhart dan Maya Hansen sebagai karakter tambahan. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan pendekatan dekonstruksi untuk menganalisis karakter Tony Stark Iron man, ada banyak aspek menarik terkait penokohan karakter utama sebagai pahlawan yang berbeda dengan stereotip seorang pahlawan yang dapat dianalisis menggunakan teori dekonstruksi. . Bobby Walker as Victim of Capitalist System as Shown in the Company Men Movie Dalam abstraksi terdapat informasi ini Kata kunci diskriminasi pekerja, buruh, kapitalisme, film The Company Men. Diskriminasi pekerja mengancam masyarakat dan menimbulkan masalah sosial. Salah satu penyebab diskriminasi pekerja adalah kapitalisme. Film yang berjudul The Company Men mengungkapkan beberapa penyebab dan akibat dari diskriminasi pekerja yang disebabkan oleh kapitalisme yang mempengaruhi masyarakat di dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologis sebagai kajian utama untuk menganalisis film yang berjudul The Company Men. Kajian ini juga menerapkan konsep Kapitalisme, Sosiologi Industri dan Kajian Film. Hasil kajian mengungkapkan bahwa eksploitasi pekerja menimbulkan banyak dampak bagi masyarakat. Dalam film The Company Men, Jim Salinger yang menjadi tokoh antagonis utama mendiskriminasi para pekerjanya untuk keuntungannya sendiri. Diskriminasi pekerja menyebabkan banyak dampak buruk bagi Bobby Walker dan pekerja lainnya seperti pengangguran, bunuh diri, dan masalah keluarga. Dampak tersebut menyebabkan ketidakseimbangan siklus masyarakat yang mengganggu kehidupan buruh. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada film yang sama tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Salah satu contohnya adalah pendekatan Marxisme, karena pendekatan Marxisme dapat digunakan untuk menganalisis perjuangan Bobby Walker dan para pekerja lainnya untuk bertahan hidup. Politeness Strategies Used by the Main Character in a Letter to Juliet Movie Dalam abstraksi terdapat informasi ini Kajian ini membahas jenis-jenis strategi kesantunan yang digunakan oleh tokoh utama dalam film letter to Juliet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis strategi kesantunan yang digunakan oleh karakter utama dalam film letter to Juliet, untuk mengetahui jenis strategi kesantunan yang dominan yang dihasilkan oleh karakter utama dalam film letter to Juliet dan untuk menguraikan konteksnya. strategi kesantunan yang digunakan oleh tokoh utama dalam film letter to Juliet. Data yang digunakan adalah dialog tokoh utama dalam film letter to Juliet. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif dan hanya terfokus pada tokoh utama. Temuan penelitian adalah strategi kesantunan positif dan negatif. Ada lima belas strategi kesantunan positif dan dua belas strategi kesantunan negatif dalam film surat kepada Juliet. Strategi kesantunan yang paling dominan diucapkan oleh tokoh utama dalam film surat kepada Juliet adalah strategi kesantunan positif. Diantaranya adalah mengintensifkan minat pendengar merupakan jenis strategi kesantunan positif yang dominan. Jenis strategi kesantunan ini terjadi karena karakter kebanyakan hanya berbagi pengalaman dan menginformasikan kepada orang lain. Perempuan dalam Film Religius Ayat-ayat Cinta dan Perempuan Berkalung Sorban Dalam abstraksi terdapat informasi ini Artikel ini bertujuan untuk menjadi analisis semiotika terhadap film Ayat-Ayat Cinta AAC karya Hanung Bramantyo dan Perempuan Berkalung Sorban PBS. Artikel ini bermula dari fakta bahwa sejak film ini diluncurkan pada 22 Februari 2008, AAC mendapatkan perhatian yang besar dari penonton. Sementara itu, PBS mendapat tanggapan negatif dengan banyaknya kritik terhadap film ini. Berdasarkan analisis, kedua film tersebut memiliki topik religi sehingga dianggap sebagai film religi, seperti yang diidentifikasi oleh penontonnya. Maka, yang membuat film ini berbeda adalah penggambaran poligami dalam film tersebut. AAC berfokus pada laki-laki sebagai pelaku poligami yang tidak menimbulkan masalah. Sedangkan PBS menitikberatkan pada perempuan sebagai korban apoligami yang berujung pada penderitaannya. Namun, AAC menggunakan perspektif laki-laki yang disebut anti-feminis, sedangkan PBS menggunakan perspektif perempuan yang disebut film feminis. A Semiotic Analysis on Movie Posters of Harry Potter and the Deathly Hallows Dalam abstraksi terdapat informasi ini Burty, Annisa Dhania. 2013, Analisis Semiotik pada Poster Film Harry Potter and the Deathly Hallows. Program Studi Bahasa Inggris, Universitas Brawijaya. Pembimbing Iis Nur Rodliyah; Co-supervisor Emy Sudarwati Poster film memiliki tujuan komersial sebagai media untuk mengiklankan sebuah film. Ini memberikan apa film adalah semua tentang. Dalam penelitian ini, penulis memilih poster film Harry Potter and the Deathly Hallows sebagai objek yang akan dianalisis menggunakan studi semiotika. Sekuel ini dibagi menjadi dua bagian. Ada dua poster yang dianalisis dalam penelitian ini. Setiap elemen yang digunakan dalam poster film membawa makna tersendiri. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interpretasi tanda-tanda semiotik yang digunakan pada poster film Harry Potter and the Deathly Hallows. dalam poster film Harry Potter dan Relikui Kematian. Penelitian ini menerapkan teori makna konotatif yang dikemukakan oleh Chandler 2002. Penelitian ini mengungkapkan bahwa fungsi tanda pada setiap poster film adalah untuk mengilustrasikan dan memandu penonton tentang cerita film tersebut. Konotasi dibuat berdasarkan hubungan poster film dan cerita di sepanjang film. Tanggal rilis film menonjol, sangat penting untuk tujuan periklanan agar penonton dapat mengetahui kapan mereka akan dapat melihat film tersebut. Penulis menyarankan peneliti selanjutnya dapat menutupi keterbatasan penelitian ini dengan mengambil penelitian lebih lanjut . Peneliti selanjutnya juga dapat menerapkan kajian semiotika pada media komunikasi visual lainnya, misalnya seni fotografi, spanduk, dan iklan cetak. Note Informasi yang kamu dapatkan adalah informasi abstraksi dari penelitian tentang Movie. Untuk Selengkapnya kamu bisa klik link atau judul dari masing-masing daftar di atas.